Sabtu, 14 Februari 2015

Rapuh

Jika hati tak tau mengarah kemana, tak tau menuju kemana, fiikiran yang selalu meleyang seperti layang-layang, yang terkadang orang ulur benangnya dan orang kencang lagi benang tersebut, disaat hati mulai resah dengan jalan yang diambil, saat hati mulai gelisah dengan keputusan yg diambil, hanya kepada sang pengadu lah aku bersimpuh, memohon petunjuk, agar di arahkan kembali kejalan yg benar, jalan yg di Ridhoi Nya.


Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahunpun silih berganti, entah apa yang melanda fikiranku untuk beberapa minggu ini, aku berusaha untuk mengarahka fikiranku kembali seperti semula, mengingat tujuan, mengingat pesan-pesan orang-orang yang aku cintai dan orang-orang yg menyayangiku, bahkan orang yang sangat aku sayangi setelah sang pencipta, yaitu mama dan papa, malaikat yang di utus Oleh-Nya untukku, ayah yang selalu mendukung dalam perjalannan ku, mama yang tak henti-hentinya mengarahkan aku kejalan yang benar dengan nasehat-nasehatnya untuk sang buah hati yang telah ia rawat dari dalam kandungan sampai sekarang dengan harafan gadisnya menjadi gadis yang diharafkannya, keluarga yang selalu menjadi bara api dalam hidupku, hingga sampai sekarang aku bisa menulis di blog ini, walaupun semuanya itu terbatas aku selalu bersyukur dengan apa yang aku punya.

Detik waktu terus berjalan, berhias gelap dan terang, suka dan duka, tangis dan tawa tergores sebagai lukisan, seribu mimpi, berjuta sepi, hadir bagai teman sejati, diantara lelahnya jiwa, dalam resah dan air mata, kupersembahkan kepadaMu yang terindah dalam hidupku, dengan keyakinan semua akan indah pada waktunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar